Baja ringan lebih banyak disukai dibandingkan dengan material baja konvensional dan kayu. Saat ini banyak orang yang lebih membuat rangka atap rumahnya dengan material baja ringan. Tren tersebut sangat berdampak pada keberlangsungan hutan karena berkurangnya penebangan hutan untuk diambil kayunya.

Sebelum beralih pada baja ringan, Anda harus mengetahui terlebih dahulu harga baja ringan per meter plus pasang. Namun sebelum itu bagi Anda yang masih ragu, berikut adalah keunggulan dan kekurangan baja ringan yang bisa Anda jadikan pertimbangan antara lain:
Keunggulan baja ringan
- Kuat dan anti rayap
Sudah dipastikan jika baja adalah material yang kokoh dan tidak dapat dihampiri oleh rayap. Berbeda dengan material kayu yang semakin hari kualitasnya juga semakin berkurang bahkan dalam waktu 2 tahun, sangat memungkinkan untuk diserang oleh rayap. Selain kuat dan anti rayap, baja ringan juga tidak memerlukan banyak perawatan bahkan dapat bertahan seumur hidup.
- Cara pasang yang cepat atau hemat waktu
Jika membandingkannya dengan cara pasang rangka atap bermaterial kayu, rangka atap baja ringan lebih mudah dan cepat untuk dipasang. Meskipun tergantung juga pada tingkat rumit dan luas atap yang dibutuhkan. Pemasangan rangka atap baja ringan memerlukan waktu antara 3 sampai dengan 1 minggu. Hal tersebut dikarenakan, baja ringan memiliki berat yang cukup ringan dan mudah disambung dengan las, keling, dan baut.
- Daya tarik tinggi dan ringan
Sifat baja ringan sangat cocok untuk diaplikasikan sebagai struktur sebuah atap dengan bentang kecil ataupun besar. Hal tersebut karena baja ringan memiliki sifat daya tarik tinggi dan ringan, sehingga mempermudah proses transportasi dan konstruksi.
- Liat dan tangguh
Sifat liat dan tangguh merupakan sifat suatu material yang dibutuhkan untuk menyerap energi yang besar. Berbeda dengan material kayu atau baja konvensional yang sifatnya adalah getas dan keras dan bisa langsung hancur saat mendapat beban kejut, baja ringan justru mampu menahan beban kejut, geser, dan juga kelenturan.
Kekurangan baja ringan
1. Tidak tahan cuaca
Baja ringan sebenarnya buka termasuk dalam jenis material untuk eksterior. Jadi sesungguhnya atap baja ringan tidak dapat tahan terhadap cuaca secara masif seperti hujan dan panas. Apalagi dengan keadaan cuaca di Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi dan teriknya panas matahari, sehingga dalam cepat maupun lambat akan muncul korosi yang diakibatkan dari tergerusnya lapisan anti karat. Namun, Anda tetap bisa melakukan pencegahan korosi, cara dengan tidak memasang atap baja ringan pada musim hujan dan sebaiknya baja ringan harus ditempatkan dalam ruangan tertutup sehingga tidak langsung terpapar sinar matahari dan air hujan.
2. Rentan terjadi goresan
Kelalaian kerja saat melakukan pemasangan baja ringan salah satunya dapat membuat goresan pada material baja ringan. Goresan terbuka itu akan membuat karat. Untuk menghindarinya terjadinya goresan, tentu diperlukan kehati-hatian dan ketelitian saat memasangnya. Namun, jika sudah terjadi sebuah goresan, maka harus segera dilakukan pelapisan ulang menggunakan cat anti karat.
3. Tidak dapat tahan dengan larutan asam
Baja ringan harus dijauhkan dari larutan asam seperti keramik dan pembersih lantai. Hal tersebut dikarenakan lapisan anti karat yang ada pada material baja ringan sangat cepat reaktif dengan larutan sama dan mengakibatkan terjadinya pengelupasan. Jika pengelupasan itu terjadi, maka dengan sangat mudah karat akan muncul.
4. Tidak tahan dengan air semen
Air semen pada baja ringan dapat dengan mudah dan cepat menimbulkan terjadinya reaksi kimia yang dengan mudah dapat merusak lapisan anti karat. Untuk itu jauhkan air semen dan juga adonan semen dari permukaan baja ringan. Oleh karena itu, tetap lindungi baja ringan dari proses pembetonan dengan membuat lapisan kedap air sebagai pembatas rangka baja ringan dengan adonan semen.
Adapun kelebihan dan kekurangan yang telah dijelaskan di atas dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menggunakan rangka atap baja ringan. Banyak juga orang yang sudah beralih pada material baja ringan. Namun, biasanya ada saja keraguan yang muncul apalagi mengingat harganya yang dapat dikatakan mahal dan ditawarkan dengan harga per meter persegi luas dari atap. Berbeda pula dengan harga baja ringan per meter plus pasang.
Banyak orang yang juga masih kebingungan untuk memperkirakan total biaya sehingga dapat menyiapkan biaya yang tepat jauh hari sebelumnya. Dan tidak dianjurkan bertanya langsung kontraktor, karena untuk menghindari terjadinya penipuan.
Cara menghitung biaya rangka atap baja ringan
Anda bisa menghitung sendiri harga baja ringan per meter plus pasang seperti yang dijelaskan berikut ini:
1. Membuat gambar atau sketsa atap untuk mengetahui bentuk dan ukuran atap.
2. Menghitung luas atap dengan satuan meter persegi. Anda dapat menggunakan rumus matematika yang sederhana misalnya luas persegi panjang, luas segitiga, dan lain sebagainya yang sesuai dengan bentuk atap. Berikut adalah contoh rumus total luas:
– Persegi panjang yaitu panjang x lebar
– Jajaran genjang yaitu panjang x lebar
– Segitiga yaitu panjang alas x tinggi
– Trapesium yaitu jumlah sisi yang sejajar x tinggi
3. Mencari tahu informasi seputar harga baja ringan per meter plus pasang, dan harga proses finishing di atas atap seperti genteng atau asbes.
4. Menjumlahkan biaya dengan mengalikan luas atap yang ingin di pasang baja ringan dengan harga baja ringan per meternya. Sehingga dapat ditemukan total biaya yang diperlukan.
Perhitungannya adalah
Total biaya = (luas rangka atap (m) x harga baja ringan per meter) + (luas atap (m) x harga penutup atap pe rmeter).
5. Menambahkan dan menyiapkan biaya lain untuk biaya tak terduga di luar biaya total yang diperkirakan.
Setelah mengetahui luas atap dan baja ringan yang dibutuhkan, selanjutnya adalah mengetahui kisaran umum harga baja ringan per meter. Umumnya harga baja ringan untuk satu meter persegi adalah Rp. 150.000,00 sampai dengan Rp. 250.000,00. Jadi, tinggal dikalikan dengan luas atap yang sudah diketahui sebelumnya.
Misalnya luas atap x harga baja ringan per meter
= 55,156 meter persegi x Rp. 150.000,00
= Rp. 8.273.400,00
Jadi biaya yang dibutuhkan adalah sekitar 8 juta. Itulah keutamaan dan harga baja ringan per meter plus pasang. Setelah mengetahui serba serbi atau semua informasi mengenai baja ringan, apakah anda sudah tertarik dan semakin tertarik menggunakan rangka atap dengan material baja ringan?. Rangka atap baja ringan bisa dibilang sebagai upaya investasi di masa yang akan datang. Karena baja ringan dapat bertahan sampai puluhan tahun bahkan sampai seumur hidup dan Anda tidak akan khawatir lagi soal penggantian dan rangka dan atap rumah. Semoga dapat membantu anda yang tertarik memanfaatkan material baja ringan.